DLH Bersama Wakil Komisi D DPRD Prov Jatim Gelar Bimtek Pengelolaan Lingkungan Hidup Eco Pesantren di Ponpes Wali Barokah Kediri

    DLH Bersama Wakil Komisi D DPRD Prov Jatim Gelar Bimtek Pengelolaan Lingkungan Hidup Eco Pesantren di Ponpes Wali Barokah Kediri

    Kediri - Ponpes Wali Barokah Kediri mendapatkan bimbingan teknis pengelolaan lingkungan hidup Eco Pesantren dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim Khusnul Arif, S.Sos dalam rangka menuju kelas Pratama berlangsung di Wisma Tentrem, Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri, Senin (24/11/2025) pukul 08.30 WIB hingga selesai.

    Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto, Wakil Ketua Agung Riyanto, Asyhari Eko Prayitno Humas Ponpes Wali Barokah sekaligus Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, DLH Jatim Barikul Haq, Wakil Ketua Komisi D Prov Jatim Khusnul Arif, Kemenag Kota Kediri Zamroni, DLHKP Kota Kediri Ridwan Salimin, jajaran pengurus, para santri, Kelurahan dan puskesmas.

    Barikul Haq selaku Analis Kebijakan Teknis DLH Provinsi Jatim menjelaskan untuk Ponpes Wali Barokah ini sebelumnya memang belum pernah mengusulkan penghargaan Eco Pesantren. Jadi setelah DLH Jatim melakukan penilaian mendapatkan kategori Pratama.

    "Memang secara regulasi kami belum ada. Tahun 2025 ini, kami baru melakukan penyusunan peraturan Gubernur Jatim untuk mendasari kegiatan Eco Pesantren agar secara aturan ada yang menaungi, " ucap Riki sapan akrabnya.

    Riki menambahkan di Jatim tahun 2025 dari usulan ada 52 Ponpes, dari hasil penilaian ada sekitar 40 ponpes mendapatkan penghargaan baik kategori rintisan dan pratama.

    Salah satunya, di ponpes Wali Barokah dengan memberikan bimtek dimana aksi ramah lingkungan yang sudah berjalan di ponpes memastikan sudah berjalan sesuai dengan regulasi.

    Menurut Riki untuk penghargaan ini sarpras pengelolaan sampah, bimteknya ditekankan terkait pengelolaan sampah agar bisa dimanfaatkan secara penuh.

    Ia menyebutkan untuk Eco Pesantren untuk penilaian lebih perilaku ramah lingkungan sebenarnya yang dinilai, kalau sarpras mengikuti saja. "Poin penting dari penilaian Eco Pesantren adalah perilaku ramah lingkungan dan kebijakan ponpes apakah selaras dengan ECO Pesantren, " ujarnya.

    Pihaknya juga menambahkan untuk ponoes Wali Barokah secara resmi masuk kategori Pratama, ia menyebutkan secara resmi belum karena untuk SK nya masih dalam proses. "Tetapi, secara penilaian berita acara dasar hukum sudah kami tetapkan dan untuk legalitas SK penetapan dari Gubernur Jatim masih proses, " tutup Riki.

    Sementara Khusnul Arif, S.Sos selaku Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim sebagai pengisi materi pada sesi 1, menjelaskan bahwa program Eco Pesantren merupakan program nasional yang telah digagas sejak 2008. Ia menilai pesantren memiliki peran strategis dalam membangun budaya peduli lingkungan karena menjadi pusat pembinaan masyarakat.

    “Kalau tata kelola lingkungan di pesantren berjalan baik, saya yakin efeknya akan sampai ke masyarakat luas, ” ujarnya.

    Ia berharap, seluruh pesantren di Jatim mulai menerapkan praktik ramah lingkungan sebagaimana yang telah dilakukan Wali Barokah. Menurutnya, Wali Barokah menjadi salah satu contoh keberhasilan dalam pengelolaan sampah, sanitasi, hingga aktivitas sehari-hari yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.

    Ketua Ponpes Wali Barokah Kediri KH.Sunarto menyampaikan ucapan terima kasih kepada DLH Jatim, DLHKP Kota Kediri serta Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim yang berkenaan hadir.

    “Upaya Pondok Pesantren Wali Barokah untuk menciptakan Eco Pesantren, sebenarnya sudah lama dilakukan, bahkan sebelum program itu dibuat oleh pemerintah, ” katanya.

    Menurutnya dengan adanya kegiatan bimbingan teknis ini, pihaknya justru merasa diuntungkan, paling tidak akan memperoleh informasi tentang berbagai regulasi, berbagai ketentuan pemerintah agar kedepan dalam menangani Eco Pesantren di ponpes Wali Barokah bisa lebih terprogram dengan baik, berkelanjutan, dan bersinergi dengan semua pihak.

    Salah satu hal yang menarik tadi disampaikan adalah bagaimana agar dengan keterbatasan finansial dari pemerintah daerah, baik kota/kabupaten maupun provinsi, kita bisa melirik kepada perusahaan-perusahaan yang mungkin selama ini sudah kita jalin tetapi arahnya belum kepada untuk pengelolaan lingkungan yang baik, ” ujarnya.

    Ia menyebutkan bahwa yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Wali Barokah, sehingga apa yang diharapkan oleh DPRD Jatim maupun DLH bisa dimaksimalkan, dan pihaknya ingin mendapatkan support dari semua pihak. Sehingga keberadaan Wali Barokah lebih maksimal dalam rangka bersinergi mewujudkan Eco Pesantren.

    "Beberapa program unggulan yang telah diterapkan di Ponpes Wali Barokah antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sekitar 2.200 kWh untuk mendukung efisiensi energi, pengelolaan sampah terintegrasi mulai dari pemilahan, daur ulang plastik menjadi kerajinan, hingga produksi kompos untuk pertanian pesantren, peningkatan sanitasi melalui fasilitas toilet dan kamar mandi berstandar rasio ideal bagi santri, ” tutup Sunarto. 

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Pemkab Kediri Kolaborasi TP PKK Kabupaten...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop 7 Madiun Kenalkan Program Paket...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mas Dhito Petakan Kompetensi Guru Lewat Profiling di SMPN 3 Grogol Kediri
    Polda Metro Jaya Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
    Ratusan Personel Brimob, Samapta, Medis, dan K9 Dikerahkan Polri Perkuat Penanganan Bencana
    Polri Gelar Apel Pergeseran Pasukan, Tegaskan Komitmen Percepatan Bantuan Bencana
    Polri Kembali Kirim 3,8 Ton Logistik Operasional Pada Hari Ketiga Pengiriman, Termasuk Perlangkapan K9 dan Tenda Taktis

    Ikuti Kami