Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perikanan mulai menggelar rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) mulai 2 hingga 4 Desember 2025.
Peringatan Harkannas tahun ini berbagai rangkaian kegiatan seperti, gelar bazar UMKM, lomba cipta menu ikan dan tasyakuran peringati Harkannas tahun 2025.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan diawali dengan Bazar UMKM Perikanan yang menampilkan beragam olahan hasil perikanan dari para pelaku UMKM binaan dinas. Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor Dinas Perikanan.
"Agenda tanggal 2 hari ini itu adalah Bazar UMKM Perikanan yang menyajikan olahan hasil perikanan, jadi binaan-binaan UMKM kita, " kata Nurhafid saat ditemui di kantornya, Selasa (2/12/2025).
Pada hari kedua, 3 Desember, Dinas Perikanan akan menggelar Lomba Cipta Menu Ikan yang diikuti perwakilan PKK dari seluruh kecamatan. Lomba tersebut digelar untuk mendorong kreativitas masyarakat dalam mengolah ikan menjadi makanan bergizi yang ramah konsumsi sehari-hari.
Kemudian pada 4 Desember, acara ditutup dengan tasyakuran Hari Ikan Nasional yang akan dilaksanakan di belakang kantor dinas. Acara ini melibatkan seluruh stakeholder mulai dari pengusaha perikanan, kelompok pembudidaya hingga para pegawai dinas.
Menurut Nurhafid, peringatan tahun ini mengangkat tema Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045. Tema ini menekankan pentingnya gizi ikan dalam mendukung tumbuh kembang generasi masa depan, sekaligus penguatan konsumsi ikan di masyarakat.
"Sehingga kita selalu untuk meng-sosialisasikan pentingnya makan ikan. Karena kita meningkatkan produksi harus diimbangi dengan meningkatkan konsumsi, " jelasnya.
Hafid itu juga memaparkan kondisi perikanan konsumsi di Kabupaten Kediri yang mengandalkan produksi ikan air tawar, mengingat wilayah ini tidak memiliki laut. Komoditas terbesar adalah ikan lele dengan produksi mencapai 17 ribu ton per tahun. Menariknya, hanya sekitar 50 persen yang diserap pasar lokal, sementara sisanya dikirim ke luar daerah.
Sementara produksi ikan nila masih berada di kisaran 250 ton per tahun akibat keterbatasan habitat air deras. Namun, dinas kini mulai mengembangkan metode aerasi untuk meningkatkan produksi nila di berbagai wilayah, termasuk Surowono dan Badas. Untuk komoditas lain, produksi ikan gurami berkisar 150 ton per tahun, sedangkan ikan patin sekitar 50 ton per tahun.
Hafid menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong peningkatan produksi melalui berbagai program, termasuk memaksimalkan potensi pembudidaya lokal dan koordinasi dengan SPPG agar penyerapan hasil panen lebih optimal. Beberapa daerah bahkan mulai menggunakan ikan konsumsi dari Kabupaten Kediri sebagai pasokan rutin.
Ke depan, Dinas Perikanan akan terus menyosialisasikan metode pemeliharaan yang efisien dan berdaya saing tinggi. Setiap tahun, dinas juga melakukan penguatan modal untuk masyarakat yang ingin memulai usaha di sektor perikanan.
Menanggapi kondisi cuaca ekstrem yang sering berubah-ubah, Nurhafid juga mengungkapkan bahwa dinas memberikan layanan mobil operasional untuk cek kualitas air kolam."Kuncinya itu adalah airnya harus bersih dan sehat, " jelasnya.
Selain itu, pembudidaya juga diberikan edukasi tentang cara memanipulasi suhu air saat pancaroba, seperti menggunakan paranet di siang hari dan membuka tutup kolam pada malam hari.
Dengan rangkaian kegiatan dan strategi peningkatan produksi tersebut, Pemkab Kediri berharap momentum Hari Ikan Nasional dapat menjadi pendorong peningkatan konsumsi ikan sekaligus penguatan sektor perikanan air tawar sebagai potensi ekonomi daerah. (adv/PKP)
