Kediri - Pemerintah Kota Kediri sukses menggelar Dhoho Night Carnival 2025 pada Sabtu malam, 15 November 2025, dengan mengusung tema "Glow Green". Even tahun ini ingin kampanyekan Jalan Dhoho sebagai ruhnya Kota Kediri dan menumbuhkan masyarakat cinta lingkungan.
Sekaligus wahana budaya ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan dengan mengusung tema Glow Green daur ulang untuk kehidupan berkelanjutan yang lebih mapan.
DNC tahun 2025 mengajak seluruh masyarakat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan memanfaatkan kembali material daur ulang serta menciptakan karya tanpa meninggalkan estetika budaya lokal.

Dhoho Night Carnival 2025 dimulai garda depan penampilan Drumband Genta Buana Brawijaya dari SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri. Route karnaval mengambil start dari Alun-alun Kota Kediri dan finish di Balai Kota Kediri, dengan jarak sekitar 1, 8 kilometer. Sebanyak 40 peserta mulai Forkopimda Kota Kediri, Sekda Kota Kediri, DPRD Kota Kediri, Disbudparpora, Kepala OPD, Kabag, Camat, BUMD, BLUD dan Lurah se-Kota Kediri.

Turut memeriahkan acara DNC tahun 2025 kontingen dari luar Kediri. Seperti, Kabupaten Kediri, Yogyakarta, Surakarta, Kota Batu, Tulungagung, Malang, Madiun, Trenggalek, Nganjuk, dan Pamekasan.
Dalam kesempatan ini Walikota Kediri Vinanda Prameswati dalam sambutannya menyatakan bahwa Dhoho Night Carnival merupakan komitmen pemerintah kota dalam mewujudkan Kediri City Tourism (D'CITO) dan penegasan identitas bahwa Jalan Dhoho merupakan rohnya Kota Kediri.
"Kita terus berbenah supaya ke depannya bisa lebih baik lagi. Salah satunya dengan melakukan kurasi banyaknya pendaftar, " ucapnya.
Walikota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Kediri KH.Qowimuddin beserta Forkopimda, Kepala OPD, Kabag, Camat dan Lurah berjalan mulai start mencapai garis finish di Balai Kota pukul 20.25 WIB.
Mbak Wali dan Gus Qowim bersama rombongan disambut kalungan bunga dari penari Sanggar Sumekar Arum yang menampilkan tarian Bedayan Tirto Kencono, dengan koreografer Ayu Asoka dan Rastra Bagas.
Kisah ini menceritakan perjalanan Mpu Barada membelah Kerajaan Kahuripan menjadi dua, dengan menuangkan air dalam kendi sehingga menjadi sungai Brantas yang memisahkan Kerajaan Kahuripan menjadi dua yaitu Kerajaan Jenggolo dan Kerajaan Dhoho.
Jenggolo sebagai pusat ilmu dan Dhoho sebagai pusat perdagangan. Keberadaan sungai berantas dahulunya menjadi jalur perdagangan dan sekarang menjadi salah satu ikon Kota Kediri.

Acara ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang.
Dalam acara ini, peserta menampilkan berbagai kreativitas dan inovasi dalam menggunakan bahan daur ulang, seperti kostum, kendaraan, dan dekorasi. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik, tarian, dan lain-lain.
Dhoho Night Carnival 2025 merupakan salah satu contoh keberhasilan Pemerintah Kota Kediri dalam meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal.

Updates.