Kediri - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar gerakan pangan murah (GPM) dipusatkan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Jumat (5/12/2025).
Kegiatan ini sebagai upaya membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang natal 2025 dan tahun baru 2026.
Terlihat antusias warga mendatangi kantor kejaksaan untuk membeli sesuai kebutuhan pokok baik beras dan minyak serta gula dengan harga yang murah dibandingkan harga di pasaran.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri Dr.Ismaya Hera Wardanie, S.H., M.Hum., melalui Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Kediri Iwan Nuzuardi, SH, MH., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut instruksi dari pusat terkait pengawasan stabilitas pangan, terutama menjelang masa liburan akhir tahun.
Ia menegaskan bahwa kejaksaan tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
“Dari pusat ada instruksi pengawasan khusus terhadap pangan. Kami di daerah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah melalui forum ketahanan pangan. Menjelang Nataru, ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, terutama cabai, ” ujar Iwan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kediri. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa harga beras masih sesuai standar dan tidak ditemukan adanya penjualan yang melampaui harga ketentuan.
"Hasil temuan ini kemudian menjadi dasar bagi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah untuk memperkuat pengendalian inflasi pangan di wilayah Kabupaten Kediri, " ujarnya.
Dalam kegiatan GPM tersebut, disediakan berbagai komoditas bahan pokok, mulai dari beras, minyak goreng, gula pasir, hingga produk UMKM. Seluruh komoditas dijual dengan harga sesuai regulasi pemerintah, sehingga diharapkan mampu meringankan beban masyarakat
Berikut daftar komoditas yang disediakan di Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri digelaran GPM meliputi:
1. Beras SPHP dari Perum Bulog sebanyak 1, 5–2 ton.
2. Minyak Goreng sebanyak 15–25 karton berisi 12 liter.
3. Gula Pasir dari PT SGN sebanyak 3 kuintal.
4. Telur Ayam sebanyak 50 kilogram.
5. Cabe dari UMKM sebanyak 5 kilogram, dikemas ekonomis seharga Rp10.000-an.
6. Bawang Merah dan Bawang Putih dari UMKM sebanyak 20 kilogram, dikemas ekonomis Rp15.000-an.
7. Produk olahan pangan dan nonpangan UMKM binaan dinas terkait.
Menurut Iwan, kenaikan harga cabai saat ini mencapai sekitar 57 persen, sehingga pasar murah menjadi salah satu solusi untuk menjaga daya beli masyarakat. “Kami hanya membantu meringankan beban masyarakat. Kegiatan ini sepenuhnya sesuai ketentuan dan hasil koordinasi dengan dinas terkait, ” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Tutik asal Desa Gogorante Kec Ngasem Kabupaten Kediri menuturkan dengan adanya gerakan pasar murah ini sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia mengaku harga sejumlah kebutuhan pokok meningkat cukup tajam menjelang Nataru, sehingga kegiatan GPM bisa sedikit meringankan kebutuhan keluarga di rumah.
“Dengan kegiatan ini, kami sangat terbantu. Kita tahu sendiri harga-harga naik. Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan setiap tahun, ” ungkapnya.

Updates.